Jilbab Dan Ahlak Adalah Dua Hal Yang Bebeda

Bismillahirrohmannirohim..


Seringkali orang mengidentikan jilbab dan ahlak sebagai dua hal yang sama. Bagi mereka perempuan yang berjilbab sudah pasti meiliki ahlak yang baik, sehingga ketika seorang perempuan berjilbab melakukan sebuah kesalahan mereka tidak hanya melihat kesalahannya tetapi juga mengaitkan kesalahan tersebut dengan jilbab yang dia kenakan dan timbulah berbagai komentar miring seperti "percuma berjilbab kalau ahlaknya rusak. Percuma pake jilbab kalau cuman supaya di bilang alim. Mending nggak usah pake jilbab dari pada berjilbab tapi kelakuannya nggak bener. Pake jilbab tapi masih ketawa sana sini. Pake jilbab tapi temannya masih sama laki-laki. Pake jilbab karna ikut-ikutan dan seterusnya". Ini adalah beberapa komentar dari ribuan komentar yang sering muncul tentang ahlak perempuan yang berjilbab dan sudah menjadi rahasia umum dikalayak orang banyak khususnya bagi mereka yang menganggap bahwa dirinya lebih baik dari orang lain.

Ironisnya komentar-komentar seperti ini bukan hanya terdengar dari mereka yang awam tetapi justru dari mereka yang katanya mengaku dirinya berpendidikan. Mereka lupa bahwa tidak ada kata percuma dalam menggunakan jilbab, karna jilbab bukan semata-mata diperuntukan untuk orang yang berahlak baik saja tetapi jilbab adalah kewajiban bagi seluruh perempuan muslim.

Jilbab bukan merupakan cerminan ahlak seseorang baik atau buruk. Jilbab adalah cerminan pakaian wanita muslim. Wanita berjilbab bukanlah malaikat. Wanita berjilbab adalah manusia biasa yang menjalankan separuh dari kewajibanya. Jika seorang wanita berjilbab melakukan sebuah kesalahan maka yang patut diberi teguran adalah dirinya, ahlaknya bukan jilbabnya. 

Berjilbab adalah murni perintah dari Allah SWT kepada seluruh wanita muslim yang sudah balig tanpa memandang baik-buruk ahlaknya. Sedangkan ahlak adalah tentang kepribadian, budi pekerti yang tergantung dari masing-masing orang. Jadi jelas bahwa jilbab tidak ada sangkut pautnya dengan ahlak, karna berjilbab tidak harus menunggu memperbaiki ahlak menjadi baik dulu.

Sebagai sesama saudara muslim, kita seharusnya saling mendukung satu sama lain dalam hal kebaikan, misalnya ketika kita melihat seorang perempuan muslim yang dulunya tidak berjilbab dan sekarang berjilbab kita patut bersyukur bukan membanding-bandingkan perubahannya dengan masa lalunya atau membanding-bandingkan perubahannya dengan kesalahan yang dia lakukan, apa lagi sampai menyalahkan jilbab yang dia kenakan atas perbuatannya. Kita seharusnya saling suport dalam hal kebaikan sekecil dan sesederhana apapun itu, bukan saling mencela dan saling menjatuhkan. Kita terlalu sibuk memikirkan dan membicarakan keburukan orang tanpa pernah memikirkan dan mengoreksi diri kita sendiri.

Mengetahui dan memahami adalah dua hal yang berbeda. Ketika seorang perempuan muslim menggunakan jilbab tetapi ahlaknya kurang baik maka jangan sekali-kali menyalahkan jilbabnya tapi tegurlah kepribadiannya, karna dia hanya sebatas mengetahui bahwa berjilbab adalah kewajibannya tetapi belum memahami hakekat dari jilbab itu sendiri. Masuk dalam tahap mengetahuipun itu sudah lebih baik dari pada tidak sama sekali, apa lagi sampai menginggkari kewajibannya sebagai wanita muslimah. Kita seharusnya bersyukur ketika kita melihat saudara muslim kita yang menggunakan jilbab dalam kehidupan sehari-harinya meskipun baru sebatas mengetahui. Kita seharusnya memberikan suport dan saling mengigatkan dalam hal kebaikan, bukan saling membuli dan mengumbar aib keburukan.

Menggunakan jilbab adalah sebuah kewajiban bagi semua wanita muslimah yang sudah baligh tidak ada tawar-menawar tidak ada syarat pengecualian harus baik ahlak baru boleh menggunakan jilbab, dan tidak ada kata menunda-nunda karna belum siap. Islam mengajarkan tidak perlu menunda-nunda sesuatu karna ingin sempurna seutuhnya apa lagi hal tersebut adalah sebuah kewajiban yang seharusnya di dahulukan dan di utamakan. Kita tidak harus menunggu sampai baik ahlak baru menggunakan jilbab. Kita tidak harus menunggu  sampai siap baru menggunakan jilbab. Dan kita tidak harus menunggu sampai benar-benar memahani hakekatnya baru berjilbab. Tidak, kita tidak perlu membuang-buang waktu untuk menunggu hal itu. Jika kita sudah mengetahui bahwa itu adalah sebuah kewajiban maka lakukanlah, perihal memahami hakikatnya dan mengerjakannya dengan cara yang benar dan sesuai dengan syariat, kita bisa belajar secara bertahap.

Tidak ada orang yang langsung tau tanpa di iringi dengan belajar. Sesuai dengan kaidah fiqhiyah bahwa "sesuatu yang tidak bisa di capai seluruhnya jangan ditinggal seluruhnya", artinya bahwa dalam mengerjakan sesuatu meskipun belum sempurna bukan berarti kita harus berhenti, sama halnya dengan jilbab, tidak harus berahlak baik dan sempurna baru menggunakan jilbab.

Menggunakan jilbab bagi wanita muslimah adalah mutlak perintah dari Allah SWT. Salah satu surat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan tentang perintah menggunkan hijab adalah surat Al-Ahzab ayat (59) yang artinya " Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-isrti orang mukmin: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang". (QS. Al Ahzab ayat 59). Rasulullah shallallahi 'alaihiwassalam juga bersabda : " wahai asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah dewasa ( yakni telah melewati usia kanak-kanak) maka tidak patut menampakan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini". Rasulullah shallallahu 'alaihiwassalam sambil menunjukan muka dan kedua telapak tangan. (HR. Abu Daud). Dari sini kita bisa melihat dengan jelas bahwa jilbab dan ahlak merupakan dua hal yang berbeda, karena jilbab merupakan sebuah kewajiban sedangkan ahlak adalah tentang kepribadian dari diri seseorang. Wanita muslim yang berjilbab belum tentu baik ahlak dan imannya, tetapi wanita muslim yang baik ahlak dan imannya sudah pasti berjilbab karena dia sadar bahwa berjilbab adalah sebuah kewajiaban baginya.

Ahlak atau budi pekerti mencerminkan kepribadian seseorang sedangkan jilbab mencerminkan identitas perempuan muslim, bahkan lebih dari itu jilbab merupakan suatu bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Melakukan sebuah kebaikan tidak hanya diperuntukan untuk orang baik saja tetapi untuk semua manusia yang ada di muka bumi, seperti yang di jelaskan dalam Al-Qur'an yang artinya " berlomba-lombalah ( dalam membuat ) kebaikan". (QS. Al-Baqarah: 148). ibnu umar juga berkata: "jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada di waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati." (HR. bukhari). Artinya bahwa ketika ingin melakukan sesuatu yang baik maka lakukanlah jangan menunda-nunda, karna detik ini dan detik berikutnya kita tidak akan tau apa yang akan terjadi. Sama halnya dengan jilbab, kita tidak perlu menunda-nunda karna alasan belum siap atau harus berahlak baik dulu baru mau berjilbab. 

Mengidentikan jilbab dengan ahlak yang baik adalah persepsi yang keliru, bahkan anehnya ada juga yg berpikir bahwa mereka yang berjilbab seharusnya juga memiliki ilmu agama, percuma berjibab tapi ahlaknya buruk dan ilmu agamnya NOL. Buang jauh-jauh persepsi yang keliru seperti itu. Jilbab tidak ada sangkut-pautnya dengan semua itu. Jilbab adalah mutlak kewajiban wanita muslimah sedangkan ahlak adalah tentang budi pekerti masing-masing orang dan ilmu agama adalah kewajiban setiap manusia yang ada di muka bumi sebagai bekal dikemudian hari. Jadi jelaslah bahwa ketiganya tidaklah sama, masing-masing memiliki porsinya tersendiri.

Melihat kondisi yang ada di sekitar kita sekarang alhamdulillah sudah mulai bermunculan wanita muslimah yang menerapkan jilbab dalam kehidupan sehari-harinya. Bahkan perlahan-lahan jilbab yang mereka kenakan sudah mulai sesuai dengan hukum syar'i. Sebagai sesama saudara muslim seharusnya kita besyukur melihat perubahan tersebut, jangan melihat ahlak dan masa lalunya tapi bersyukurlah atas kemajuan perubahannya. Meskipun mungkin terlihat seperti ikut-ikutan setidaknya mereka sudah berlomba-lomba untuk menggunakan pakaian sebagaimana seorang muslimah dalam berpakaian. Kewajiban kita sebagai sesama muslim adalah saling mengingatkan apa lagi dalam hal kebaikan.

Jadi jelaslah bahwa jilbab dan ahlak adalah dua hal yang berbeda. Jilbab adalah kewajiban sedangkan ahlak adalah tentang kepribadian. Untuk menyelaraskan keduanya kita perlu istoqomah dan terus belajar memperbaiki yang masih kurang.

Jazakallahu Khairan..

Catatan : Alhamdulillah terimakasih karena sudah menyempatkan waktu membaca tulisan ini. Tulisan ini mungkin masih jauh dari kebaikan dan kesempurnaan. Tulisan ini saya tulis bukan untuk pamer, tetapi tulisan ini adalah perwakilan kegelisahan hati saya tentang banyaknya pandangan orang-orang tentang keterkaitan jilbab dan ahlak. Terkadang tanpa kita sadari dengan menyalahkan jilbab atas sebuah perbuatan/kesalahan secara tidak sadar sudah mencoreng kesucian dari jilbab itu sendiri. Seperti yang kita tau bahwa jilbab itu adalah sebuah kewajiban wanita muslim dan merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada sang pencipta sedangkan ahlak adalah tentang kepribadian/tingka laku seseorang. Saya menulis ini bukan berarti mendukung wanita berjilbab untuk tidak perlu repot-repot memperdulikan ahlaknya, tetapi saya menulis ini agar orang-orang yang biasa mencela jilbab atas nama ahlak bisa sedikit memahami bahwa antara jilbab dan ahlak adalah dua hal yang sangat berbeda. semoga apa yang saya tuangkan ini bisa sampai kepada nurani para pembaca.


Nona S Aufat


Komentar

  1. Tulisaanya sangat bagus, Mudah di Konsumsi Pablik..

    Intinya dari tulisan itu adalah Menutup Aurat itu Wajib Bagi Perempaun. Sesuai dgn (Q.S Al Azhab ayat 59) Jadi Tidak Pandanh Baik Akhlak dan Buruknya Ahlak Karna Menutup Aurat adalah Anjuran agama yg harus di pegang teguh..👍👍👍

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah..
    Mkasih kaka sdh menyempatkan waktu membaca 🙏. Mohon bimbingannya spya kedepan bisa lebih baik lagi 😊

    BalasHapus
  3. Paling Pandai Sodariku Tersayang 💚

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

OKTOBER 2024

Hujan Rindu Akhir Juni