Tentang Dia

Malam semakin larut tapi aku masih belum mengantuk. Kulihat jam di dinding menunjukan pukul 00.37 kurang 23 menit jam 1. Mataku masih terbuka lebar tanpa merasakan ngantuk sedikitpun. Ini bukan karna penyakit insomnia yang ku derita setiap malam melainkan karena sebuah percakapan di inbox dengan seseorang yang beberapa waktu terakhir ini sempat mencuri perhatianku, seseorang yang membuatku selalu ingin aktif di dunia maya hanya untuk membaca tulisan-tulisannya dan seseorang yang belakangan ini sudah membuat aku nyaman.

Namanya babang. Dia asli ambon tapi sekarang sedang menempuh pendidikan S1 di salah satu universitas negeri di gorontalo. Sebenarnya itu bukan nama asli itu hanya nama panggilanku untuk dia, untungnya dia anak baik jadi bagi dia tidak masalah jika aku harus memanggilnya dengan sebutan itu, malahan ku lihat spertinya dia juga suka kalau di panggil sperti itu, muda-mudahan itu bukan hanya perasaanku saja tapi juga memang benar dari dia, Semoga.

Aku sangat bersyukur bisa mengenal orang seperti dia, sederhana tapi asyik. Aku mengenalnya baru beberapa hari terakhir ini tapi entah kenapa saat berbicara dengan dia aku merasa seperti orang yang sudah kenal bertahun-tahun. Dia sangat mengerti bagaimana caranya bersikap dia sangat mengerti bagaimana cara membangun sebuah hubungan dengan orang baru, dan yang pasti dia selalu membuat aku nyaman saat berbicara dengan dia.

Perkenalan kami berawal dari dia yang memberikan like super pada sebuah postingan puisiku di fb, aku jadi penasaran karna melihat namanya spertinya aku tidak kenal. Ku buka profilnya dan melihat isi berandanya ternyata dia satu kampus dengan teman-teman praktek lapang yang kemarin di gorontalo.

Dia juga ternyata sangat gemar menulis dan banyak membagikan tulisan-tulisannya di fb, aku membaca tulisannya satu persatu semuanya menarik dan sangat menginspirasi, ada salah satu tulisannya yang sangat aku suka judulnya "aku kau dan sore tentang dia" cerita itu mengisahkan seorang pria yang sedang jatuh cinta kepada seorang wanita yang sedang menahan luka dari masa lalunya, dia tidak ingin wanita yang di cintainya tenggelam terlalu jauh dalam kesedihannya dia mencoba menghibur sembari berharap wanita itu bisa bebas dari luka dan bisa melihatnya dengan rasa yang dia punya, tapi ternyata dia salah, cinta tidak mengenal luka atau derita, setelah bebas dari luka perempuan yang di cintainya kembali pada pilihan yang lama dan itu sangat membuatnya terluka, tapi dari situ dia bisa belajar bagaimana mencintai dalam diam dan bagaimana caranya mengiklaskan, karena yang kita cintai belum tentu mencintai kita dan yang kita benci belum tentu membenci kita, yang terpenting dari cinta adalah kebahagiaan orang yang kita cintai meskipun itu dengan jalan tidak saling memiliki. Saat membaca itu aku senyum-senyum sendiri, bagaimana bisa orang yang sedang sendiri bisa menuliskan kisah cinta yang manis seperti itu, mungkin saja cerita itu adalah bagian dari masa lalunya atau apa aku tidak tau yang pasti ceritanya sangat menarik dan menginspirasi.

Setelah membaca tulisannya aku juga balas memberikan like super sambil berkomentar "keren" dia membalasnya dengan sebuah kata yang singkat tapi entah kenapa jawabanya membuat hatiku jadi adem.

"Alhamdulillah Nona", balasannya padaku, sekali lagi aku hanya membacanya sambil tersenyum.

Setelah beberapa hari kemudian dia juga mengomentari fotoku yang ada di IG, dalam foto itu aku sedang berdiri di atas KJA (keramba jaring apung) yang berlatarkan laut dan langit yang sedang bersiap-siap menjemput senja, yahh itu adalah salah satu foto kenangan saat praktek lapang kemarin di gorontalo. Ternyata waktu praktek dia mengambil judul pembesaran kerapu cantan di KJA hanya saja kemarin dia mengambil praktek di pulau jawa sedangkan aku mengambil praktek di Gorontalo kec. Tilamuta, mungkin karna judulnya itu dia langsung bisa mengenali lokasi yang ada di foto itu dan mengomentarinya.

Dia = "KJA" sambil memberi emotikon love
Aku= "iya" dengan memberikan
emotikon senyum.
Dia = "kemarin praktek di gorontalo?"
Aku="iya"
Dia ="kemarin ambil judul apa?"
Aku="pakan alami tentang artemia"
Dia ="ohh iya bagus itu"
Aku="iya"

Dalam percakapan itu aku menjawab pertanyaan-pertanyaannya dengan singkat bukan karena sok-sokkan atau apa tapi aku memang seperti itu kalau dengan orang yang baru aku kenal aku tidak akan banyak bicara kecuali kalau sudah akrab mungkin aku akan menjadi orang yang paling cerewet sedunia.

Percakapan kami berlanjut sampai dia menanyakan kontak WA dan memintanya, aku bilang aku akan mengirimnya di inbox dia setuju. Setelah beberapa menit kemudian aku membuka inbox dan mengirimkan nomorku padanya tapi dia tidak langsung membacanya, butuh waktu beberapa menit kemudian baru dia membuka pesanku entah apa yang sedang dia kerjakan hingga mengabaikan pesan yang ku kirim, jujur waktu itu aku sedikit kesal karena dia tidak langsung membuka pesanku padahal waktu itu aku lihat dia masih aktif.

Setelah beberapa menit kemudian aku menerima balasanya dia mengucapkan terimakasih dan salam kenal aku membuka pesannya dan membalas dengan seadanya. Masih dengan sedikit perasaan kesal tapi aku coba untuk bisa biasa-biasa saja, ku tanya dia lagi apa di bilang baru selesai buat tugas RANCOB, tugas yang sangat terkenal di kalangan anak perikanan hususnya bagi mahasiswa tingkat enam, mata kuliah iti terkenal dengan rumus-rumusnya yang jika aku membayangkannya membuat aku mual dan sakit kepala, aku yang tadinya menyimpan rasa kesal jadi merasa bersalah karena sudah berburuk sangka padanya. Tapi setelah itu tak ku sangka kami langsung bisa akrab dalam kurun waktu satu hari dan percakapan kami mengalir begitu saja seperti air tanpa jarak tanpa jeda.

Kami bercerita panjang lebar seperti orang yang sudah kenal lama, dia bercerita tentang dirinya begitupun sebaliknya aku tentang diriku, apa yang ku tanyakan tentang dirinya dia dengan senang hati mau menjelaskan begitupun aku, sampai akhirnya belakangan ini aku tau kalau ternyata rumahnya yang di ambon bertetangga dengan istri kaka sepupuku yang juga menikah dengan orang ambon. OHH MY GOD !!!

Aku sangat kaget mendengar hal itu begitupun sebaliknya dia juga sangat kaget. Entah itu hanya sebuah kebetulan atau mungkin bisa menjadi penyebab, takdir tuhan tidak ada yang tau yang terpenting sekarang aku dan dia sudah bersahabat

Babang adalah orang yang sangat asik untuk di ajak bicara, dia sopan, kalau berbicara dia lebih suka to the point tanpa perlu basa-basi yang tidak perlu itu yang aku suka dari dia, karna jujur aku adalah tipe orang yang paling gampang bosan tapi entah kenapa setiap kali berbicara dengan dia aku merasa sangat nyaman, dia selalu mampu untuk menarikku berjam-jam untuk berbicara dengan dia tanpa kejenuhan sedikitpun aku juga tidak tau mengapa, tapi itu terjadi begitu saja, dia juga adalah pendengar yang baik dan pemberi masukan terbaik yang aku kenal.

Setelah berkenalan dengan dia hari-hariku jadi semakin berwarna, dia seperti crayon yang memberikan warna pada tiap lembar demi lembar gambaran hidup, bersyukur dan bahagia mungkin dua kata itu yang bisa menggambarkan perasaanku tentang perkenalan kami.

Untuk dia, yang sedang jauh di sana, semoga hubungan ini tetap baik sepanjang masa, jarak bukanlah pemisah, jarak hanyalah perantara untuk menciptakan rindu di dada, sekarang kita fokus saja melangkah kedepan untuk menemui impian, sambil berharap semoga takdir berbaik hati untuk mempertemukan, meskipun dalam kurun waktu yang lama itu semua tidak jadi masalah.
Empat kata untuk dia "terimakasih karna sudah ada".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OKTOBER 2024

Jilbab Dan Ahlak Adalah Dua Hal Yang Bebeda

Hujan Rindu Akhir Juni